Tiga tahun setelah album split Dive the Lions pada tahun 2021, Dive Collate, unit shoegaze yang terinspirasi oleh band-band 90s seperti My Bloody Valentine, Slowdive, The Sundays, Cocteau Twins, dan lainnya; memilih untuk melambat dan mengeksplorasi penulisan lagu-lagu mereka baik dalam studio maupun secara live di daerah asalnya, Bali.
‘Tulip’ merupakan single teranyar dari Dive Collate, terdiri dari Pingkan Tumbelaka (gitar dan vokal), Ida Bagus Aris Widiarsa (Bass & vokal latar) dan Putu Dedy Pradiska (gitar utama) yang telah dirilis pada 24 Februari lalu melalui kanal youtube mereka, disusul pada seluruh digital streaming platform selang beberapa hari berikutnya.
‘Tulip’ merupakan “warna baru dan segar dalam proses penciptaannya”, mereka mencoba berbagai kemungkinan-kemungkinan tanpa keluar jauh dari pakemnya, melakukan sedikit penyegaran jika dibandingkan dengan materi sebelumnya.
Single ini ditulis oleh sang vokalis, Pingkan, kemudian diramu & direkam di studio legendaris Bali, Lucretia Studio. Tulip adalah tentang ingatan-ingatan masa lalu yang tinggal dalam kenangan kita hari ini atau mungkin seterusnya, yang tentu juga bebas dirasakan & di representasikan kembali oleh pendengar sebagai sebuah perjalanannya masing-masing.
‘Tulip’ sebagai single perkenalan kembali dari Dive Collate, dan sekaligus juga sebagai pembuka untuk album mereka yang akan dirilis pada pertengahan tahun mendatang.
Pada 2019 lalu, bersama Anoa Records (Jakarta) mereka telah menelurkan EP perdananya bertajuk Singles Jar, lalu di 2021 Split album bersama band Spanyol dalam tajuk Dive the Lions, dan sempat melakukan tour di beberapa titik pulau Jawa.
