Wednesday, January 8, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeMovie"TRINIL", Menandai Kembalinya Hanung Bramantyo ke Genre Horor Setelah 17 Tahun Berkutat...

“TRINIL”, Menandai Kembalinya Hanung Bramantyo ke Genre Horor Setelah 17 Tahun Berkutat dengan Drama dan Sejarah

Mengawali tahun 2024, sutradara yang telah memboyong 2 Piala Citra, Hanung Bramantyo, hadirkan karya terbarunya. “TRINIL“. Ini menandai kembalinya Hanung Bramantyo ke genre horor setelah 17 tahun. Film dengan genre horor terakhir yang ia bidani adalah “Legenda Sundel Bolong” pada 2007, yang kisahnya berlatar pada tahun 1965.

Kali ini Hanung lagi-lagi bermain dengan latar sejarah, yaitu dekade 1970-an. DI saat pertama kali Indonesia memasuki fase Pemilu dengan peserta 3 partai, PPP, Golkar dan PDI. Pada era itu, situasi politik Indonesia sedang memanas. Banyak terjadi pembunuhan di kalangan ulama.

TRINIL“, dibintangi oleh Carmela Van De Kruk, Rangga Nattra, Fattah Amin, Shalom Razade dan Wulan Guritno. Untuk departemen naskah, dipoles bareng oleh Haqi Ahmad dan Hanung Bramantyo.

TRINIL” yang diproduksi oleh Dapur Film dan Seven Skies Motion, mengisahkan pasutri Rara (Carmela Van Der Kruk) dan Sutan (Rangga Nattra) yang siap memulai hidup baru setelah berbulan madu. Rara mewarisi perkebunan teh yang luas di Jawa Tengah milik William Saunder, ayahnya, seorang pri Belanda yang sangat mencintai Indonesia.

Sutan bekerja sebagai perawat rumah sakit. Suatu malam, Rara merasakan ketindihan kala dia tidur. Padahal selama bulan madu, dia selalu nyenyak tidur di malam hari. Sadar ada yang tak beres, Sutan minta bantuan Yusof (Fatah Amin), teman sekolahnya saat mereka di Penang, Malaysia, yang kini piawai menangani beragam kasus mistis. Mulanya, Rara menolak ide ini. Namun teror makin mencekam. Puncaknya, hantu kepala tanpa badan muncul dengan sebuah permintaan, “TRINIL, balekno gembungku (kembalikan tubuhku)”.

Jelang Penayangan di bioskop pada 4 Januari 2024, para pemain film “TRINIL” membocorkan seputar karakter yang mereka mainkan. “Saya berperan sebagai Sutan. Dia perawat, seorang mantri, yang penakut banget”, Rangga Nattra menjelaskan.”Selama syuting, untung ada Mas Hanung yang selalu mengingatkan dan menjaga (karakter) saya di set. Dia selalu mengontrol, meningatkan saya untuk balik lagi ke karakter,”. imbuhnya

Shalom Razade memerankan Ayu versi muda, Ayu versi dewasa dimainkan oleh Wulan Guritno. “Ayu ini dikuasai keinginan untu menguasai segalanya. Jadi dia terobsesi untuk memilih segalanya,” Wulan Guritno membocorkan. Sementara Carmela Van Der Kruk menggambarkan Rara sang pewaris perkebunan teh sebagai karakter yang kompleks. Banyak masalah dalam kehidupan internal maupun di sekitarnya.

Bagi mereka yang melewati masa kecil maupun remaja di dekade 1980 dan awal 1990-an, tentu familier dengan Trinil. Trinil adalah lakon sandiwara radio yang meledak pada 1985. Suara rintihan, “Trinil, balekno gembungku,” yang ikonis berasal dari tokoh Mbok Suminten. di eranya, popularitas Mbok Suminten menyaingi Mak Lampir dan Nyi Pelet. Kini, saatnya para pecinta film menjadi saksi kengerian Trinil di layar lebar.

#trinil #hanungbramantyo #movie #filmindonesia #wulanguritno #carmelavanderkruk #rangganattra #shalomrazade #fattahamin #dapurfilm #sevenskiesmotion

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments