Tuesday, September 10, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeReviewDi Balik Nama Deep Purple

Di Balik Nama Deep Purple

Meskipun menjadi salah satu pelopor heavy metal, ternyata Deep Purple dapet ide buat namain band mereka dari sebuah lagu pop klasik.

Pada tahun 1968, Ritchie Blackmore, Jon Lord, Rod Evans, Nick Simper, dan Ian Paice membentuk band yang kemudian menjadi salah satu band perintis musik heavy metal dan hard rock asal London. Band Inggris ini punya formasi paling populer, bareng Blackmore, Lord, Evans, Ian Gillian, dan Roger Glover, yang terakhir menggantikan Simper dan Paice setelah mereka keluar dari band. Meskipun telah mengalami serangkaian perubahan formasi dan hiatus selama beberapa dekade, Deep Purple telah merekam 22 album studio dan dilantik ke Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 2016.

Band ini awalnya beroperasi dengan nama Roundabout hingga tahun 1966 ketika mereka memutuskan bahwa mereka membutuhkan nama baru. Teman-teman satu band menuliskan saran mereka dan menempelkannya di papan tulis. Diantara nama-nama pilihan mereka adalah: Orpheus dan Concrete God, namun ada satu nama pribadi yang disarankan oleh Blackmore yang paling menonjol di antara yang lain.

Kami memiliki daftar [nama-nama band] di dinding di Deeves Hall,” kata Lord dalam sebuah wawancara. “Saat itu hampir saja ada nama Orpheus. Concrete God, kami pikir sedikit radikal. Sugarlump juga jadi pilihan nama di sana. Suatu pagi ada nama ‘Deep Purple‘ di sana. Setelah diinterogasi secara intens, ternyata Ritchie yang memasangnya. Alasannya adalah karena itu adalah lagu favorit neneknya.

Deep Purple” diciptakan oleh Peter DeRose dan dipublikasikan pada tahun 1933. Lagu ini telah direkam beberapa kali selama bertahun-tahun, oleh Bing Crosby, Donnie dan Marie Osmond, Screamin’ Jay Hawkins, dan Larry Clinton di antara nama-nama terkenal yang telah meminjamkan suara mereka untuk lagu ini. Salah satu versi yang paling populer adalah yang dibawakan oleh duo kakak beradik Nino Tempo & April Stevens, yang pada tahun 1963 berhasil meraih peringkat pertama di Billboard Hot 100 dan memenangkan Grammy Award untuk Best Rock and Roll Record.

Lord memberikan sebagian kredit atas kesuksesan band ini di Amerika Serikat kepada nama Deep Purple, karena pada saat itu terdapat tren seputar acid-tripping yang bertepatan dengan perilisan cover lagu “Hush” milik Billy Joe Royal, yang mendarat di posisi lima besar Billboard Hot 100.

“‘Hush‘ sangat populer di California,” kenang Lord. “Kami tidak tahu bahwa ada jenis acid yang sangat kuat dan intens di sekitar California [yang disebut] Deep Purple. Benar-benar kebetulan. Ketika kami pertama kali tiba di Amerika, orang-orang mengatakan ‘band yang keren, nama yang keren’. Saya yakin hal itu ada hubungannya dengan kesuksesan pertama itu (acid itu tadi).

Setelah “Hush,” Deep Purple juga meraih sukses dengan “Smoke on the Water,” “Knocking at Your Back Door,” “Perfect Strangers,” “Call of the Wild,” “Bad Attitude” dan banyak lagi.

#deeppurple #behindthebandname #dibaliknamaband #RitchieBlackmore #JonLord, #RodEvans #NickSimper #Ian Paice

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments