17 Desember 1991 – Seorang hakim memutuskan untuk mendukung penyanyi-penulis lagu Inggris, Gilbert O’Sullivan, dalam kasusnya melawan rapper Biz Markie, yang mengambil sampel lagu Sullivan, “Alone Again (Naturally)” tanpa izin. Kasus penting ini menetapkan bahwa sampel harus dibereskan sebelum digunakan.
Pengambilan sampel telah menjadi hal yang umum dilakukan selama beberapa waktu, biasanya beberapa artis mendapatkan izin dan yang lainnya hanya menggunakan sampel dan menangani dampaknya setelah kejadian.
Rupanya contoh awal dari kata-kata yang rame di medsos “gampangan minta maaf daripada meminta izin” ini ternyata dipelopori sama The Sugarhill Gang di lagu “Rapper’s Delight” yang menggunakan sampel dari lagu “Good Times” milik Chic pada tahun 1979. Pada tahun 1982, Afrika Bambaataa & The Soulsonic Force menginterpolasi lagu “Trans-Europe Express” milik Kraftwerk pada lagu mereka “Planet Rock,” juga tanpa izin. Dalam kedua kasus tersebut, masalahnya sudah selesai.
Pada tahun 1991, sebagian besar artis hip-hop besar membereskan sampel mereka, yang biasanya dapat dilakukan dengan biaya yang relatif murah, sehingga memungkinkan lancar jayanya album kayak Paul’s Boutique oleh Beastie Boys, yang menggunakan sekitar 100 sampel. Kalau ngga, masalah kayak gini biasanya diselesaikan di luar pengadilan. Kasus Biz Markie berbeda nih, karena:
1) Perusahaan rekamannya sudah meminta izin, tapi ditolak, dan mereka tetap menggunakannya.
2) O’Sullivan tidak hanya menginginkan uang, dia ingin lagu Markie ditarik dari pasaran.
Lagu Markie, yang dirilis dalam album I Need a Haircut tahun 1991, berjudul “Alone Again,” dan menceritakan tentang dirinya sebagai seorang pria yang sedih karena ngga punya teman. Lagu ini mengambil sampel sekitar 20 detik dari lagu O’Sullivan dan menyisipkan bagian reff-nya saat Biz mengeluh, “I’m alone again, naturally.” Markie melakukan hal serupa pada lagu hitnya di tahun 1989, “Just A Friend,” kali ini ia menggarap ulang lagu R&B Freddie Scott dari tahun 1968 yang berjudul “(You) Got What I Need,” bila dibandingakan dengan Chic, ia mendapatkan lebih banyak perlawanan dari O’Sullivan. Ketika perusahaan rekamannya mencoba untuk menghapus sampel tersebut, O’Sullivan menolaknya karena ia merasa bahwa rendering Markie menodai lagu aslinya, yang telah digunakan oleh banyak pendengar untuk tenggelam dalam pergolakan depresi sebagai sarana terapi musik.
Markie bernaung di Cold Chillin’ Records, anak perusahaan Warner Bros. Menggunakan sampel tanpa izin merupakan tindakan yang kurang ajar namun memiliki risiko yang diperhitungkan: O’Sullivan tinggal di Inggris dan tidak mungkin mendengar lagu tersebut. Dan untuk menuntut Markie, dia harus hadir di pengadilan New York untuk melakukannya. Itulah yang dia lakukan.
Kasus ini diputuskan dengan cepat dan tegas – O’Sullivan mengatakan bahwa Biz Markie bahkan tidak hadir. Hakim memberikan penolakan keras terhadap Warner Bros. bahkan membuka keputusannya dengan mengutip book of Exodus: “Thou shalt not steal.”
Pada tanggal 30 Desember, kedua belah pihak menyetujui penyelesaian yang tidak dipublish secara umum. Selain pembayaran, Warner Bros. menarik kembali album tersebut, yang telah dirilis sejak 23 Agustus. Lagu tersebut dihapus dari cetakan tambahan album tersebut.
Kasus ini membuat para pengacara perusahaan rekaman berebut untuk mendapatkan hak atas semua sampel yang belum dibereskan, dan juga untuk ke depaannya, memastikan bahwa setiap sampel dibereskan dahulu sebelum digunakan. Bahkan sampel-sampel kecil yang tidak pernah dipermasalahkan sebelum kasus ini terjadi, sekarang menjadi masalah. Contoh kasus: “Tennessee” oleh Arrested Development, yang menggunakan satu kata (“Tennessee”) dari lagu Prince “Alphabet Street.” Prince bisa menyebutkan harganya, yang ternyata mencapai $100.000.
#todayinmusichistory #gilbertosullivan #bizmarkie #aloneagainnaturally #aloneagain