Hadirkan Live Podcast hingga Unit Musik Portura, Entitas Baru dari Iga Massardi, Fathia Izzati, Bilal Indrajaya, JP Patton, Enrico Octaviano dan Baskara Putra
Lintas Resonan memulai rangkaian pertamanya pada 11 Desember 2025 di Borsumy Heritage, Semarang. Melanjutkan semangat yang telah mulai sejak 2024, Lintas Resonan tetap menjaga komitmen untuk memberi ruang tumbuh dan berkarya bagi para kreatif. Inisiasi dari kolektif People of the Right Project, Lintas Resonan yang mengusung visi “Meretas Batas” tidak hanya memberi tempat untuk tampil musik, tetapi juga tempat untuk diskusi tentang isu-isu terkini dalam dunia seni dan kreatif di tiap kota yang disinggahi.
“Lintas Resonan bukan hanya fokus pada musik saja, tetapi juga semangat bersama membangun industri kreatif lintas bidang. Ada semangat dalam program kami, termasuk sesi podcast yang akan membahas isu-isu penting di setiap kota dalam konteks seni dan industri kreatif,” terang Iksal Harizal dari People of the Right Project.
Lintas Resonan tahun ini akan menampilkan entitas musik yang dibentuk untuk tampil di empat kota yang akan dikunjungi, yaitu sebuah moniker baru, Portura yang terdiri dari Iga Massardi (Barasuara), John Paul Patton atau Coki (Kelompok Penerbang Roket, ALI), Fathia Izzati (Reality Club), Bilal Indrajaya, Enrico Octaviano (Lomba Sihir), dan Baskara Putra (Hindia, .Feast).
Portura bukan hanya sekadar kumpulan nama besar dalam musik, tetapi juga simbol semangat eksplorasi yang menjadi bagian dari DNA Lintas Resonan.
“Apa yang membuat kami tertarik dengan Lintas Resonan adalah karena ruangnya bukan hanya panggung tampil. Di sini kami merasa terlibat dalam percakapan yang lebih besar, tentang kota, tentang talenta lokal, tentang bagaimana musik bisa berkembang tanpa ada hierarki atau batas. Kami datang sebagai bagian dari gerakan yang ingin mencari bentuk kreatif yang lebih dari yang pernah kami lakukan. Semarang punya energi yang hangat sekaligus mengejutkan, itu yang membuat kami ingin hadir dengan rasa ingin tahu, bukan hanya dengan lagu-lagu kami. Harapan kami, momen ini kita bisa bersama berepsonansi dan tumbuh bersama,” kata Iga Massardi.
Semangat lokalitas yang berdaya juga menjadi bagian dari semangat pergerakan ini, untuk itu talenta lokal juga akan turut hadir bersinergi. Di Semarang, unit pop-punk Pyong Pyong akan tampil sebagai representasi dari talenta kota ini. Lintas Resonan juga diperkaya dengan sesi live podcast yang mengundang pembicaraan lintas disiplin seni.
Di sini, para musisi, pekerja kreatif, dan pelaku industri akan membahas isu yang dekat dengan keseharian mereka, mulai dari manajemen band, cara mempertahankan integritas artistik, hingga bagaimana menghadapi tantangan industri hari ini yang berubah cepat. Gagasan-gagasan yang lahir dari sesi ini tidak diarahkan untuk memberikan jawaban final, melainkan untuk memantik refleksi baru, baik bagi musisi maupun penontonnya.
Dalam setiap edisi, visual hadir bukan hanya sebagai ornamen, tetapi sebagai lapisan pengalaman yang menyatu dengan musik. Arswandaru, visual artis yang turut mengiringi perjalanan Lintas Resonan, akan menghadirkan lanskap visual dengan menyerap energi dari tiap-tiap kota dan mewujudkannya secara ekspresif menjadi pengalaman menikmati kesenian secara menyeluruh.

Lintas Resonan Semarang menjadi langkah pertama dari rangkaian perjalanan empat kota. Setelah Semarang pada 11 Desember 2025, program akan hadir di Bandung pada 8 Januari 2026, kemudian Tangerang pada 15 Januari 2026, dan berakhir di Jakarta pada 22 Januari 2026.
Perjalanan ini bukan tur dalam arti konvensional, melainkan upaya merajut lintasan resonansi yang memantik gagasan untuk melampaui batas-batas yang telah ada sebelumnya.Tiket dapat diperoleh melalui situs resmi lintasresonan.com dengan harga Rp100.000.
Promo tiket bundling merchandise eksklusif Portura tersedia dalam jumlah terbatas, ikuti terus media sosial Lintas Resonan di Instagram @lintas.resonan untuk informasi lebih lanjut.



