Kelompok musik yang lahir di Rawamangun, Jakarta Timur, terdiri dari Kibar M. Pembela, Nalendra Yusa Faidil, Juan Alberto, Cakra Gumilang, Rtan Rizky Ramanda, Danang Estu dan Fachri Fajarudin.
Dalam karyanya, Kabar Burung mencoba mengulas peristiwa keseharian yang sarat akan persoalan cinta, kenangan, atau benih harapan, melalui perspektif dan penyampaian yang khas.
Kabar Burung mengajak pendengar untuk meniti kembali peristiwa lampau yang mungkin menyimpan benih harapan guna menjalani kehidupan masa kini dan yang akan datang dalam sebuah ‘Gita Masa Lalu’.
Empat buah lagu ditambah satu pembuka — di dalam album ini berusaha memantik ingatan pendengar tentang pelbagai hal: mulai dari hal-hal sederhana di mana segalanya bermula, penyesalan yang tumbuh setelah dahulu bersikap tak acuh, mengenang ketika cinta tumbuh saat pertama kali, sampai kerinduan di kala hidup hanya tentang gurauan dan khayalan bersama mainan di beranda.
Segalanya Bermula
Kisah tentang sepasang kekasih yang sepakat untuk saling berkirim pesan suara tentang hal-hal sederhana karena waktu untuk berbincang lewat telepon agak sukar dicari apalagi bertukar pesan teks yang sarat akan multiinterpretasi.
Dalam pembuatan lagu ciptaan Kibar ini, Hamzah Muhammad dari Atelir Ceremai turut andil memoles kata-kata di dalam lirik, sementara aransemen final dilakukan oleh Danang.
Dahulu
Sejak awal diciptakan, penyesalan memang sudah ditakdirkan untuk datang belakangan. Seperti halnya yang diabadikan dalam lagu ini saat seseorang merasakan penyesalan mendalam setelah bersikap tak acuh kepada orang yang mencoba dekat padanya. Proses pembuatan lirik dan nada dasar dilakukan oleh Kibar di Gedung S, Universitas Negeri Jakarta, sekitar tahun 2013, sedangkan nuansa yang dihadirkan dalam rekaman dikembangkan oleh Danang.
Saat Pertama Kali
Di tengah kesibukan pekerjaan dan jarak yang membentang dalam hubungan, seringkali terlintas kenangan masa awal berkencan saat lidah masih terasa kelu untuk mengucap kata cinta. Narasi ini menjadi ide dasar Kibar dalam pembuatan lagu yang sebagian besar prosesnya dilakukan di Atelir Ceremai bersama dengan Hamzah.
Kala
Merupakan puisi yang ditulis Yusa sekitar tahun 2013 atas dasar kerinduan menjadi anak kecil di tengah ketergesaan orang dewasa dalam menjalani hidup, lagu ini dikomposisi dan diinterpretasi ulang oleh Kibar dengan sentuhan orkestra oleh Gusti Irwan Wibowo. Potret situasi yang ditangkap sarat akan kebiasaan generasi 90-an mulai dari berkhayal dengan mainan, menonton kartun petualangan, hingga mengejar layang-layang di pekarangan.
Introduksi
Komposisi ini awalnya dibuat sebagai pembuka konser album Pesan dan disandingkan dengan lagu Telepon, sebelum diaransemen ulang dengan tambahan orkestra oleh Gusti Irwan Wibowo.
Komposisi ini awalnya dibuat sebagai pembuka konser album Pesan dan disandingkan dengan lagu Telepon, sebelum diaransemen ulang dengan tambahan orkestra oleh Gusti Irwan Wibowo.
Gita Masa Lalu merupakan bagian pertama dari album penuh Gita Masa yang terdiri dari 3 bagian.
