Setelah sekian lama “tertidur”, akhirnya Erlangga Ishanders kembali dengan moniker barunya yang bernama ERL dan merilis Mini Album berjudul “Self-titled”. Musisi multi-Instrumentalist asal Jakarta, Erlangga Ishanders memulai sebuah proyek solo yang diberi nama ERL. Dalam pengerjaan artwork dan visual untuk EP proyek musik barunya ini, Angga menggandeng seniwati Candrika Soewarno dan seniman Bagus Alit di bawah bendera “Gila Ketemu Gila Production“.
Setelah sebelumnya merilis video live session, pada hari Minggu, 23 Juni 2024 kemarin ERL merilis EP-nya secara digital. Masih bermain di koridor musik raga/psychedelic seperti proyek terdahulu, kali ini Angga coba memadukan berbagai unsur referensi yang mempengaruhi musikalitasnya bahkan sejak ia kecil.
Sitar masih menjadi pilar utama dalam konstruksi musik ERL, namun pada rilisan kali ini Angga mencoba bereksperimen dengan referensi permainan sitarnya. “Saya coba untuk menyederhanakan sekaligus melengkapi bagaimana perilaku sitar itu sendiri. Pada satu momen saya melihat permainan sitar yang berkolaborasi dengan lud (atau disini lebih populer sebagai gambus) yang secara personal menurut saya lebih liar seakan-akan melihat “sapi & unta” bermain-main. Saya terkesan tentang bagaimana mereka menginterpretasikan sitar dan musik raga dengan gaya sendiri secara lebih liar” ujar Angga menjelaskan akar musiknya.
Soundtrack game arcade dan animasi klasik jadi salah satu sumber inspirasi EP ini. “Kembali ke masa lalu, saya familiar dengan game arcade seperti Golden Axe hingga animasi Transformer (Hasbro) yang memiliki theme song yang ikonis dengan aransemen dan komposisi yang rumit. Hal tersebut cukup membekas hingga membentuk musikalitas saya hingga kini”. Selain itu nuansa yang ERL coba bangun di dalam EP ‘Self-titled’ ini adalah nuansa kolosal yang terinspirasi dari serial/anime klasik. “Sebagai gambaran, saya membayangkan situasi dimana tokoh utama sedang mengalami puncak konflik seperti Ultraman saat lampu indikator kekuatannya menyala kelap-kelip”.
EP berisikan empat lagu yang terdiri dari; ‘Rekah Festival Mawar’, ‘Serial Masa’, ‘Dari’, dan ‘Telenovetron’. Menyertai perilisan EP, ERL juga telah merilis video musik untuk single ‘Dari’ bekerja sama dengan ‘Gila Ketemu Gila Production’. ”Berangkat dari ketertarikan saya dengan salah satu karya Candrika yang akhirnya menjelma jadi “mainan” baru (Gila Ketemu Gila Production). Karya tersebut adalah gambar dari kaos yang bertajuk “Akhir Dari Sebuah Kenikmatan” yang menampilkan sosok pasangan pria-wanita, lalu akhirnya terjadi kolaborasi antara lagu saya yang berjudul “Dari” dengan sosok pasangan pria-wanita di gambar tersebut yang kami beri nama Erni dan Johan” jelas Angga tentang kolaborasinya dengan Candrika Soewarno dan Bagus Alit.
ERL & Gila Ketemu Gila Production merealisasikan sosok pasangan pria-wanita tersebut ke dalam bentuk wayang, dengan latar belakang situasi Bundaran HI. Hal tersebut akan ditampilkan dalam video musik single ‘Dari’ nantinya. “Secara garis besar, lagu & video musik “Dari” ini bercerita tentang sebuah misteri yang harus dijalani tokoh Erni & Johan” ungkap Angga.
Selain memainkan seluruh instrumen saat proses rekaman secara mandiri, Angga juga dibantu oleh session player yaitu Hatta Mahalli (drum/perkusi) dan Juan (bass). Untuk proses produksi juga dikerjakan secara mandiri di studio Kamar Angga.
EP ‘Self-titled’ dari ERL sudah bisa didengarkan di semua digital streaming platform dan segera akan dirilis dalam bentuk kaset di bawah naungan Pitahitam Records dan jalur distribusinya. Untuk video live session ERL memainkan keseluruhan materi EP dan juga video musik untuk single ‘Dari bisa ditonton di channel youtube Gila Ketemu Gila Production.
#rilisanbaru #erlanggaishanders #erl #raga #psikedelik #psychedelic #musikindonesia