DJ dan produser Indra Asikin Isa, atau dikenal dengan nama Indra7, bakal merilis album kompilasi remix berjudul Dekonstruksi dalam format kaset. Album berisi empat track ini dirilis bertepatan dengan perayaan Record Store Day Indonesia 2024 yang jatuh pada 20 April mendatang. Album ini sekaligus menandai dan mendokumentasikan perjalanan musik Indra7 sebagai DJ dan produser yang dipercaya menggarap versi remix dari lagu-lagu milik band besar yang memiliki kiprah luar biasa dalam ranahnya masing-masing.
Empat track yang terdapat dalam album ini adalah versi remix dari lagu The Brandals yang berjudul “Pretty Lies,” “School Revolution” dari trio metal Voice of Baceprot, “Dansa Drama” dari Zigi Zaga, dan track ikonik dari Zeke and the Popo, “(Ouch) Mighty Love.”
“Konsep album ini mendokumentasikan semua karya remix yang pernah saya buat untuk band-band tersebut ke dalam format fisik (kaset), yang sebelumnya memang hanya dirilis dalam bentuk digital saja,” kata Indra7.
Seluruh remix dalam album ini dikerjakan oleh Indra7 yang juga melibatkan Aghi Narottama dan Reno Renatama untuk mixing dan mastering. Indra7 sendiri melihat proyek remix lagu-lagu band ini sebagai tantangan yang spesial, yang membawanya melakukan eksplorasi lebih jauh dari apa yang telah biasa dilakukan.
“Mengerjakan karya remix untuk produser musik elektronik tidak serumit mengerjakan remix band. Karena, kalau mengerjakan remix dari karya musik elektronik yang lain, tentu benang merahnya bisa dibilang sama, sementara untuk mengerjakan remix band tantangannya jauh lebih besar. Bisa hasilnya memuaskan, bisa justru sebaliknya. Tanggung jawab moralnya jauh lebih besar ketika mengerjakan remix untuk band.”
“Ada perasaan bangga ketika saya berhasil keluar dari zona nyaman dan menjawab tantangan tersebut,” ungkap Indra7.
Keempat band yang di-remix karya lagunya dalam album ini berasal dari genre dan generasi yang berbeda. Dari puritan rock The Brandals sampai trio metal perempuan Voice of Baceprot (VoB) yang tengah menarik perhatian kancah musik keras global. Proses dekonstruksi dan konstruksi yang dikerjakan Indra7 layak untuk disimak sebagai sebuah penjelajahan sonik yang menawarkan alternatif lain dari versi orisinal tiap-tiap lagu.
“”School Revolution” salah satu lagu tersulit dan terkeras yang pernah saya remix. Ketika ditawari untuk mengerjakan project remix VoB ini, tanpa berpikir panjang langsung saya iyakan. Bagaimana proses pengerjaannya, lihat saja nanti. “School Revolution” berhasil membuat saya keluar dari zona nyaman sebagai remixer,” kata Indra7.
Track lain yang menarik dari Dekonstruksi adalah “Pretty Lies (Indra7 No More Lies Rework)” yang digarap dari lagu “Pretty Lies” milik The Brandals. Remix ini memperdengarkan paduan tanpa cela antara musik elektronik, rhythm gitar yang rancak di sepanjang lagu, dan unsur keliaran The Brandals.
“Ini merupakan karya remix pertama yang saya buat di tahun 2013. Alm. Rully Annash yang pertama kali menghubungi dan meminta saya untuk mengerjakan salah satu remix dari album DGNR8. “Pretty Lies” menjadi pilihan saat itu karena saya jatuh cinta seketika dengan sound-sound gitar di lagu tersebut. Proses pengerjaannya pun terbilang cepat, hanya membutuhkan waktu dua jam di sela-sela pekerjaan kantor dan Ableton Live.”
Dekonstruksi menjadi rilisan fisik ke-empat Indra7 setelah Serotonin (2021), Gabriel (2022), dan Rubber Duck (2023). Menariknya, Indra7 selalu merilis versi fisik albumnya dalam perayaan Record Store Day. Kaset Dekonstruksi diedarkan di toko-toko rilisan fisik musik dengan harga Rp100 ribu.
#rilisanbaru #indra7 #dekonstruksi #thebrandals #voiceofbaceprot #zigizaga #zekeandthepopo #dj #remix