Kula Shaker baru saja merilis Indian Record Player, single kedua dari album baru mereka, Natural Magick, yang dijadwalkan rilis pada 26 Januari 2024, album baru ini menandai kembalinya Kula Shaker ke formasi asli lengkap mereka.
“Kami tidak memiliki jet jumbo atau Mesin Waktu,” kata Crispian Mills kepada MetalTalk, “jadi sebagai gantinya, kami berkumpul bersama teman dan keluarga untuk membawa Bombay tahun 1960-an ke London Utara dan mewujudkan mimpi Bollywood kecil kami.”
Dalam video tersebut, kamu akan menemukan Johnny Kalsi dari Dhol Foundation dan beberapa wajah familiar lainnya yang mungkin kamu kenali dari video-video band ini sebelumnya. Mengikuti jejak ‘Waves’, ‘Indian Record Player’ adalah contoh bagus lainnya tentang bakal seperti apa album baru ini.
“Saya menulis Waves dalam perjalanan pulang ke rumah setelah manggung di Albert Hall, Manchester,” kata Crispian. “Lagu ini awalnya jauh lebih cepat dan lebih banyak digerakkan oleh gitar, tetapi ketika kami menambahkan Hammond Jay dan gitar dengan efek wah, semuanya jatuh ke tempatnya.
“Single kedua kami, Indian Record Player, ditulis bersama Joff Winterhart dan Simon Roberts dari band asal Bristol, Bucky. Lagu ini akhirnya menjadi sebuah penghormatan epik untuk era keemasan Bollywood. Lagu ini memberi kredit pada banyak pahlawan musik, komposer Nashad dan RD Burman, dan penyanyi legendaris seperti Lata Mangeshkar dan Mohamed Rafi.”
“Saya sangat menyukai soundtrack tahun 1960-an dan 1970-an,” kata Crispian. “Tidak hanya lagu-lagu yang luar biasa, tetapi juga produksinya yang mendebarkan dan benar-benar gila. Para produser Bollywood pada masa itu sangat menyukai Morricone dan pop psikedelik.
“Kami selalu memiliki ambisi yang sama untuk menciptakan sebuah pengalaman visual dari sebuah rekaman, apakah itu menggunakan efek suara, soundscape atau lirik“. Seperti yang dikatakan John, ‘Dengarkanlah warna-warna impian kamu. Pendekatan visual tersebut telah dan selalu menjadi ciri khas kami.”
Di kantor MetalTalk, kami telah memutar album baru ini, dan kedengarannya segar dan menarik. Rasanya setiap lagu memiliki cerita tersendiri.
“Kami melakukan rekaman di sela-sela waktu istirahat saat manggung karena ini adalah cara yang paling tepat untuk menangkap energi permainan live,” kata Crispian. “Sebagian besar proses rekaman berjalan dengan lancar dan cepat. Bagian terlama dari proses ini biasanya adalah menemukan tempo yang tepat. Nuansa lagu yang dimainkan secara live, jarang sekali memiliki tempo yang sempurna untuk direkam, sehingga sering kali memerlukan trial and error. Ketika kamu melihat teknisi mulai mengangguk-anggukkan kepala dan menari-nari, biasanya berarti kamu sudah berhasil.
“Proses penulisan lagu ini cukup cepat namun intensif, dengan banyak demo akustik. Kembalinya Jay menciptakan gelombang energi yang bagus, dan kami menguji coba banyak lagu ini sebelum merekamnya. Waves, Gaslighting, Natural Magick, dan Taxes semuanya telah dimainkan secara live sebelum kami masuk ke studio.“
Crispian mengatakan kepada kami bahwa album baru ini hampir seperti kumpulan single. Ini bukanlah sesuatu yang bisa dibantah. “Setiap lagu berdiri sendiri,” katanya. “Ada benang merah liris yang jelas yang terjalin di sepanjang album.
“Namun, secara keseluruhan, Natural Magick terasa seperti ‘penyegaran’, yang menyenangkan dan menggairahkan dan jauh lebih tidak berantakan.“
#crispianmills #kulashaker #naturalmagick #indianrecordplayer
