Fringg, sebuah grup band dari Jakarta yang akhirnya sepakat untuk melabeli musiknya dengan aliran Alternative Rock setelah cukup banyak tanda tanya di kepala kalau melabeli diri sendiri itu bukan kemampuan Fringg. Indierock, Surf Rock, Surf Punk, Garage Punk dan Power Pop sempat terbesit di pikiran, tetapi Fringg sudah cukup puas dengan jalur Alternatif. Fringg sangat ter-influence dengan banyak grup band Surf Indierock dari Australia seperti Hockey Dad, Skegss, Dune Rats, Pist Idiot dan masih banyak lainnya, bahkan di luar itupun Fringg sangat terpengaruh oleh Fidlar (US), Bad Nerves (UK) dan Bass Drum of Death (US).
Dengan berisikan Ezra Damara Putra (Gitar), Hardika Gutama (Bass) dan Audino Zulkarnain (Gitar) Fringg telah menyiapkan amunisi pertamanya dalam bentuk Maxi-Single, tiga track dari tiga personil dengan tiga nuansa
yang berbeda. “Fringg Can’t Surf” telah beredar di seluruh platform.
Maxi-Single ini menceritakan hal yang beragam dari masing masing personilnya mulai dari masalah dengan obat tidur, kisah masa lalunya, dan romantisasi culinary date. Tiga track tersebut mewakili identitas dari masing masing personil yang dipadukan menjadi persona musik yang disajikan Fringg.
Seluruh proses rekaman Maxi-Single ini dikerjakan secara DIY oleh Fringg di Greyhound Studio yang terletak di kediaman Ezra Damara Putra di bilangan Jakarta Timur. “Fringg Can’t Surf” diharapkan membawa sub-kultur yang segar, fun, dan tanpa pretensi untuk para penikmatnya.